Kamis, 16 Mei 2013

TNI AU Menolak Hibah F-5 Tiger Korsel

Kenapa TNI AU menolak Hibah Pesawat Tempur


Sebagaimana telah di kabarkan beberapa media cetak maupun media online kalau TNI Angkatan Udara menyatakan menolak tawaran hibah pesawat tempur F-5 Tiger dari Korea Selatan (Korsel) alasanya adalah karena tidak sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan.



pesawat-tempur-tni-au-terbaru

pesawat tempur tni au terbaru



Menurut Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia, pesawat F-5 milik Indonesia sudah banyak dimodifikasi, baik persenjataan atau avioniknya. Sedangkan, pesawat yang ditawarkan Korsel minim modifikasi.


“Perbedaan spesifikasi ini justru menjadi beban di biaya perawatannya. Kalau bisa kami diberi pesawat yang sama dengan yang kami punya,” katanya.


Pesawat Tempur Bukan Kekuatan Militer Yang Sesungguhnya


Analisa tentang peta kekuatan militer dunia yang sesungguhnya, tidak terfokus pada keunggulan jumlah pesawat tempur atau kapal combatan seperti yang selama ini menjadi opini publik. Itu sebabnya walaupun Singapura punya kekuatan pesawat tempur terbanyak di ASEAN, negara pulau itu tetap tidak mampu mengungguli Malaysia, Filipina dan Indonesia. Indikator kekuatan alutsista bukan merupakan faktor penentu keunggulan militer sebuah negara.


Kita pernah terpengaruh dengan opini psikologis bahwa Jakarta akan hancur dalam waktu dua jam jika diserang oleh pesawat tempur Singapura. Padahal apa iya, ini kan negara kepulauan yang paling besar di dunia, punya 240 juta penduduk berkarakter nasionalis, sumber daya alamnya melimpah dan yang terpenting dalam strategi militer, negara kita terdiri dari ribuan titik pertahanan.


Sekedar perbandingan, berikut disampaikan peta kekuatan militer antara Indonesia dan Malaysia berdasarkan analisis Global Fire Power :


INDONESIA MALAYSIA


Total Population 245,613,043 – 28,728,607


Military Manpower Available 129,075,188 – 14,817,517


Fit for Military Service 107,538,660 – 12,422,580


Reaching Military Age Yearly 4,455,159 – 519,280


Active Military Personnel 438,410 – 124,000


Active Military Reserves 400,000 – 640,199


Total Aircraft 510 – 258


Total Land-Based Weapons 1,577 – 2,465


Total Naval Units 136 – 65


Towed Artillery 59 – 54


Merchant Marine Strength 1,244 – 321


Major Ports and Terminals 9 5


Aircraft Carriers 0 0


Destroyers 0 0


Frigates 6 4


Submarines 2 2


Patrol Coastal Craft 31 37


Mine Warfare Craft 12 4


Amphibious Operations Craft 8 1


Defense Budget $4,740,000,000 $3,500,000,000


Foreign Reserves $96,210,000,000 $106,500,000,000


Purchasing Power $1,030,000,000,000 $414,400,000,000


Oil Production 1,023,000 bbl 693,700 bbl


Oil Consumption 1,115,000 bbl 536,000 bbl


Proven Oil Reserves 4,050,000,000 bbl 2,900,000,000 bbl


Total Labor Force 116,500,000 12,200,000


Roadway Coverage 437,759 km 98,721 km


Railway Coverage 5,042 km 1,849 km


Waterway Coverage 21,579 km 7,200 km


Coastline Coverage 54,716 km 4,675 km


Major Serviceable Airports 684 118


Square Land Area 1,904,569 km 329,847 km


Dari data diatas beberapa catatan bisa kita letakkan pada kondisi terkini, misalnya posisi cadangan devisa RI saat ini sudah mencapai $ 122.000.000.000,- (Akhir Juli 2011), jumlah KRI saat ini berkisar 152 unit. Kapal-kapal yang berstatus KAL, KKP dan Polisi Air tidak diperhitungkan oleh GFP, padahal kapal-kapal jenir ini ikut berperan dalam patroli keamanan laut atau patroli pantai (Patrol Coastal Craft).


TNI AU Pernah Minder Dengan Pesawat Tempur Malaysia ?


 TNI Angkatan Udara tidak pernah khawatir dengan kekuatan pesawat tempur yang dimiliki Angkatan Bersenjata Malaysia. Indonesia memiliki keunggulan pesawat tempurnya saat ini.


“Kalau kekuatan saya kira sama lah yah, bahkan kita lebih unggul sedikit,” kata Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Kasau) Marsekal Imam Sufaat menjawab pertanyaan VIVAnews.


Dari segi kemampuan pilot pesawat tempur, kemampuan pilot Indonesia lebih dari Malaysia. Contoh saja, saat diadakan latihan bersama Malaysia, kemampuan menembak pilot TNI AU selalu tepat sasaran, sementara Malaysia melenceng.


Ini kelihatan jelas, bahwa kemampuan pilot TNI AU melebihi pilot tentara Malaysia. “Beberapa kali kita latihan di Malindo (Malaysia-Indonesia) Pilot kita targetnya selalu hancur, mereka ada yang miss,” terang Kasau.


Sedangkan untuk kepemilikan pesawat tempur, ada kelebihan dan kekurangannya. Seperti pesawat Sukhoi buatan Rusia, Indonesia baru punya 7 menuju 10 pesawat, sedangkan Malaysia sudah menuju 18 pesawat.


“Tapi kalau F-16 kita punya, sedangkan Malaysia tidak punya sama sekali,” ujar Kasau.


Bahkan, untuk kemampuan aerobatik pun, Indonesia banyak memiliki pilot yang handal di strategi itu, sedangkan Malaysia tidak.


“Jadi tidak perlu dikhawatirkan, baik dari segi kemampuan tentaranya maupun pesawat-pesawatnya,” tuturnya.


Tapi jangan-jangan Malaysia ketika lathian main-main aja, biar gak keliatan hebat gitu, kan kita selalu euphoria dengan segala hal.



TNI AU Menolak Hibah F-5 Tiger Korsel

0 komentar:

Posting Komentar